Jumat, 07 Agustus 2015

Mengkonsumsi Lombok Baik Bagi Tubuh

tetesanpenanews-Mengonsumsi makanan pedas seperti sambal secara teratur berhubungan dengan rendahnya risiko meninggal di usia dini, demikian hasil sebuah penelitian yang melibatkan lebih dari 485.000 di Cina.

Dalam studi yang diterbitkan di jurnal BMJ itu, sebuah tim peneliti internasional yang dipimpin oleh Chinese Academu of Medical Science meneliti tentang hubungan antara konsumsi makanan pedas sebagai bagian dari menu makan harian dengan risiko serta penyebab kematian.

Para responden dalam penelitian itu direkrut sekitar 2004 sampai 2008. Kehidupan mereka dipantau selama tujuh tahun dan selama periode itu mereka mencatat jumlah responden yang meninggal sebanyak 20.224 orang.

Selama periode itu para peneliti meminta ratusan ribu responden itu secara teratur menjawab daftar pertanyaan tentang kesehatan mereka secara umum, kondisi fisik, dan kebiasaan mereka mengonsumsi makanan pedas, daging merah, sayuran, dan alkohol.

Responden dengan sejarah penyakit kanker, jantung, dan stroke dikecualikan dari penelitian itu.

Hasilnya ditemukan bahwa orang yang mengonsumsi makanan pedas sekali atau dua kali sepekan, maka risiko kematiannya akan turun sebesar 10 persen dibanding mereka yang tak mengonsumsi makanan pedas sama sekali.

Sementara mengonsumsi makanan pedas setiap hari dalam sepekan akan menurunkan risiko kematian hingga 14 persen. Ringkasnya, mengonsumsi makanan pedas ada hubungannya dengan usia yang lebih panjang.

Hubungan antara makanan pedas dengan usia yang lebih panjang berlaku baik untuk lelaki dan perempuan. Hubungan itu bahkan lebih kuat jika tidak mengonsumsi alkohol.

Makanan pedas juga berhubungan dengan rendahnya risiko kematian akibat kanker, penyempitan pembuluh darah di jantung, dan masalah pada sistem pernafasan. Efek positif ini lebih terlihat pada perempuan ketimbang lelaki.

Beberapa senyawa bioaktif dalam cabe, menurut para ahli, berperan penting dalam hal ini. Cabe segar biasanya mengandung capsaicin, vitamin C, dan nutrisi lainnya. (Science Daily)

Daizee Nuris

Tidak ada komentar:

Posting Komentar